Banyak wanita menggunakan krim tertentu dari dokter untuk mengobati berbagai masalah kulit, seperti jerawat di wajah kusam. Namun, tak sedikit yang mengeluhkan efek krim dokter saat berhenti menggunakannya. Beberapa orang bahkan merasa bahwa kondisi kulit yang awalnya membaik akan memburuk jika mereka berhenti menggunakan krim wajah dokter.
Kondisi ini kemudian dianggap oleh mereka sebagai efek ketergantungan penggunaan krim dokter. Jadi bisakah krim dokter menjadi sangat adiktif sehingga Anda tidak bisa berhenti menggunakannya? Temukan jawabannya di artikel berikut.
Benarkah efek krim dokter bisa membuat ketergantungan?
Padahal, tidak ada yang namanya ketergantungan seperti efek krim dokter. Krim medis atau produk perawatan kulit resep umumnya mengandung bahan aktif tertentu yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi masalah kulit Anda.
Pada dasarnya, ketika Anda berhenti menggunakan ramuan krim dokter, tidak jarang kulit Anda menjadi kering, kusam, bahkan rawan jerawat, seperti keadaan awal tidak menggunakan krim dokter. Namun, kondisi ini bukan merupakan tanda ketergantungan pada efek krim dokter.
Munculnya kulit kering, kusam, bahkan berjerawat, seperti kondisi awal tidak menggunakan krim dokter, bisa jadi karena Anda belum memadukan rangkaian produk perawatan kulit dengan produk perawatan kulit lainnya yang dijual bebas. Efek krim dokter tidak akan terlalu terlihat jika Anda memilih dokter kulit yang tepat.
Karena dokter kulit terpercaya tidak akan asal-asalan dalam mendiagnosis dan meresepkan krim wajah untuk Anda. Dokter meresepkan krim campuran dalam dosis dan jadwal yang benar sehingga Anda tahu kapan harus berhenti menggunakannya.
Menurut dokter kulit di Westlake Dermatology, efek samping dari krim dokter yaitu ketergantungan tidak akan terjadi jika Anda mengikuti aturan penggunaan campuran krim dokter yang tepat.
Namun, dalam beberapa kasus, ketergantungan, seperti efek krim dokter, dapat terjadi akibat penggunaan krim wajah tertentu, seperti steroid. Steroid biasanya digunakan untuk mengobati peradangan dan kulit gatal pada pasien dengan ruam, eksim, dermatitis, dan infeksi kulit lainnya.
Jika ramuan steroid dokter dihentikan kapan saja, kondisi kulit yang meradang, kering, dan gatal bisa kembali lagi.