Penyebab Perilaku Prososial dan Manfaat Dari Menerapkannya


Manusia adalah makhluk sosial, oleh karena itu hampir setiap orang memiliki naluri untuk saling membantu. Dalam dunia psikologi, menolong orang lain tergolong perilaku prososial.

Penyebab Perilaku Prososial

Para peneliti mencoba memahami mengapa orang menunjukkan perilaku prososial. Bahkan ada orang yang rela mengorbankan nyawanya untuk orang lain, meski tidak saling mengenal. Akibatnya, faktor-faktor berikut mendorong seseorang untuk terlibat dalam perilaku membantu orang lain:

Empati

Empati merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terlibat dalam perilaku prososial. Orang biasanya tergerak untuk membantu orang lain dengan mencoba menempatkan diri mereka pada posisi mereka.

Tujuan khusus

Perilaku prososial dapat diperlihatkan untuk tujuan tertentu. Misalnya, Anda akan selalu meluangkan waktu untuk membantu orang yang Anda sukai karena ingin mendapatkan perhatiannya. Ditambah lagi, simpati membuat Anda sangat peduli dengan kebahagiaan orang lain.

Perilaku Timbal Balik

Beberapa orang percaya bahwa berbuat baik akan membawa mereka sama. Hal ini kemudian mendorong mereka untuk bertindak prososial.

Diajarkan sejak kecil

Perilaku prososial dapat terjadi pada diri seseorang karena dipelajari sejak kecil. Jika orang tua telah menanamkan pengetahuan sejak kecil untuk berbuat baik, saling membantu dan berbagi, kebiasaan ini umumnya terbawa hingga dewasa.

Manfaat menerapkan perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari

Dengan bertindak prososial, orang yang Anda tolong pasti akan merasa terbantu. Di sisi lain, tindakan ini ternyata juga memberikan manfaat bagi diri Anda sendiri, antara lain:

Meningkatkan suasana hati

Penelitian mengatakan suasana hati orang cenderung membaik setelah perilaku prososial. Tidak hanya itu, mereka dikatakan mengalami lebih sedikit suasana hati negatif.

Hilangkan stres

Membantu orang lain dapat digunakan sebagai cara untuk menghilangkan stres. Penelitian serupa menunjukkan bahwa perilaku prososial membantu mengurangi efek negatif stres.

Mengurangi risiko depresi

Menunjukkan perilaku prososial dapat memberikan dukungan sosial tidak hanya kepada penerima manfaat, tetapi juga kepada penerima manfaat. Dukungan sosial sangat penting untuk melewati masa-masa sulit. Memiliki dukungan sosial diketahui dapat membantu mengurangi risiko kesepian, konsumsi alkohol, dan depresi.